Kamis, 18 Maret 2010
Blue Albatross
Member: Rendi Pahlefi as "Scubadiver" (Synthesizers/ Programming/ Sampler)
Genre: Electronica/ Ambient/ Chiptune
Blue Albatross adalah sebuah project dreamscapes dari Rendi. sebuah project instrumental yang mungkin amat mengingatkan dengan anda dengan musik-musik Gameboy dan Nintendo.
Rendi amat menyukai game RPG yang diantaranya adalah seperti Final Fantasy, Suikoden dan Breath of Fire. dia sangat terobsesi dengan musik-musik yang dihasilkan disana
awal terjadinya proyek ini berawal dari dia saat mendengarkan album "Of June" nya Owl City
Rendi kembali meminati genre tersebut setelah ia banyak mendengarkan band-band beraliran Electronica.
Rendi juga sangat terobsesi dengan kendaraan udara dan hal yang sangat berbau langit dan laut
diakuinya selain musik Langit dan Laut adalah inspirasi terbesar namun baginya pula Tuhan lah yang menjadi influence terbesarnya
Rendi seorang diri membuat demo lagu untuk Blue Albatross di Kamar Tidurnya yang di alihkan fungsi sebagai Studio Musiknya. diketahui ia menamakannya "Wizard Cavern Studio"
dari sana demo seperti "I'd Like To Whistle". "Echoes Wave" dan "Welcoming To Summers" dihasilkan. serta pula ia juga telah mengcover soundtrack game dari DivineKids
Rendi menggunakan software Fruityloops, Synth|Maker dan Propellerhead Reason untuk membuat lagu.
sebelumnya Rendi bermain drum untuk sebuah band bernama "Limited Edition" sebagai session player yang memainkan musik Pop Punk. namun kejenuhannya memainkan jenis musik ini memaksanya untuk mencari referensi yang menarik dan unik
dan pilihan rendi jatuh pada genre Electronica dan Ambient.
Blue Albatross memang hanya dikendarai oleh Rendi seorang namun, di set live ia bakal ditemani sejumlah teman sebagai musisi pendukung diantara lain:
-Kevin Pranata as Acoustic Guitar
-Wahyu Ramadhan as Electric Bass
ditanya soal influence nya. selain Owl City rendi mengakui ia banyak mendapat pengaruh dari;
Port Blue, Imogen Heap, Seagull Orchestra, Insect Airport dan Eluvium
sampai saat ini Rendi masih menyicil materi dan juga masih belajar akan menggunakan software
dan mempelajari loops. ia masih menyadari bahwa ia masih amatir, namun ia mencoba untuk membuat musik yang benar-benar ia suka dan ia nyaman untuk memainkannya
Blue Albatross Webpage:
Myspace
PureVolume
Buzznet
ReverbNation
selain itu disini ada beberapa project yang sedang ia kerjakan selain bersama Blue Albatross
Apollo Spacecraft dan Seacoast Harbour
-The Scubadiver
Jumat, 13 November 2009
Hey I'm Back little swine!!
hey folks!! pahing is back, setelah 3 bulan hilang dari peradaban.
should you know i'm really madness guy (only this week) yap! Phone gue disita guru anjing! waw!! is it really i got the conclude! one of bitch! you really damned people!!
ahhh gue ga sadar tuh ada razia di hari tersebut alhasil HP gue disita ini pasti bakal membosankan!
gara-gara itu gue gagal ikutan rangkaian acara Metalfest, shit!! you're gonna pay this!
setelah itu mendadak gue menjadi bad mood berat dan SUPER NGESELIN!!
tolong tuhan! kembalikan HP saya, cursed the teacher, give them lesson about pain!!
Minggu, 16 Agustus 2009
Tips & Trik Bermain Drum
Di artikel ini akan dijelaskan cara mudah untuk memulai permainan drum. Yup, playing drums is easy, but it's hard to mastered it! Nah, jadi siapa bilang kalau main drum itu mudah? :)
Pertama, untuk memulai belajar main drum anda tidak perlu sebuah drum. Yang anda perlukan hanya duduk didepan komputer ini. Lho? Gimana cara? That's easy!!! Buatlah delapan ketukan dengan tangan kanan anda, tapi bunyi hitungan adalah " 1 and 2 and 3 and 4 and" (bahasa inggris). Pada setiap angka dan "and" yang anda sebutkan buatlah pukulan bersamaan dengan hitungan. Lakukan!
"one and two and three and four and"
Sudah? Nah, itu adalah ketukan 1/8. Ingat, 1/8.
Nah, sekarang buat ketukan dengan tangan kiri pada hitungan "two" dan "four". Tangan kanan tetap membuat ketukan seperti yang pertama. 1 2 3 4... Mulai!
"one and two and three and four and".
Sudah? mudahkan? Tapi itu belum semua... step terakhir adalah membuat ketukan dengan kaki kanan yang jatuhnya pada hitungan "one" dan "three". Tapi lagi2 tangan kanan dan kiri tetap melakukan hal yang sudah anda lakukan tadi, kaki kanan tinggal memperkaya ketukan2 itu. 1 2 3 4... mulai!
"one and two and three and four and...."
Wow! Selamat, anda sekarang sudah bisa dibilang seorang 'drummer'. Tapi ingat, itu hanya permulaan. Untuk menguasai drum secara hampir menyeluruh anda setidaknya membutuhkan waktu sekitar 6 tahun, atau bahkan lebih. :)
Pada drumset nantinya, tangan kanan anda ditempatkan pada cymbal hihat (biasanya terletak pada sisi kiri anda) atau cymbal ride yang biasanya terletak di sisi kanan anda. Tangan kiri pada snare drum yang sudah pasti terletak diantara kaki anda dan kaki kanan ditaruh diatas pedal bass drum. Dan anda tinggal melakukan pukulan2 itu dan sambung pukulan itu sehingga membentuk beat yang panjang. Menyambung pukulan2 itu mudah, ketukannya akan menjadi...
""one and two and three and four and one and two and.... dst"
BERLATIH & BELAJAR DOUBLE PEDAL
Belajar Double Pedal memang terbilang susah, tetapi jika kita bersungguh - sungguh, tekun, dan disiplin maka hasil yang kita peroleh akan memuaskan. Sebelum kita memulai belajar, persiapkan dulu double pedalnya (ya iya lah...), jika anda belum mempunyai double pedal (seperti saya, hehehe) gunakanlah Pad, atau juga dapat menggunakan lantai atau pintu, biasanya ini disebut juga air drumming yaitu belajar drum dg seolah - olah kita memukul / menggebuk drum.
Pertama, mulailah gerakkan pedal dari kaki kiri lalu kanan dg pola LR LR LR selama 1 menit, setelah itu kembangkan menjadi LLRR LLRR, karena pada saat belajar Double Pedal kaki kiri harus sering dilatih agar lemas dan tidak kaku. Selain Pola diatas kamu juga dapat menggunakan pola beriku : RLRR LRLL RLRR LRLL & LLLR RLLL LLLR RLLL, atau buatlah Pola yang kamu suka.
Kedua, gunakanlah Metronome untuk mengatur Tempo (Jika anda memulai belajar Double Pedal, mulailah dari Tempo yang lambat, kalau sudah terbiasa naikkan Tempo Dengan bertahap), metronome akan sangat membantu dalam melatih kecepatan kaki. Berlatihlah setiap hari dengan santai dan cukup minimal 30 menit, jangan kamu paksakan jika kondisimu tidak Fit. Jika kamu sudah lancar & Stabil memainkan Double Pedalnya, kembangkanlah dengan snare drum & cymbal, eh ya satu lagi...Posisi duduk juga mempengarunhi dalam permainan Double Pedal, jadi aturlah posisi dudukmu senyaman mungkin untuk berlatih Double Pedal. Selamat berlatih. . .
Sabtu, 08 Agustus 2009
Java Rockin'land
Take A Look Ahead
Member :
Pandu (Vocal/Guitar)
Pahing a.k.a Rendi (Drum/Synth)
Aldi (Bass/Vocals)
Additional Member :
Feisal (Guitar/Vocals/Keyboard)
Lukman (Guitar/Vocals)
Genre : Techno Beat/ Disco Rock/ New Wave/ Dance Rock
“berawal dari sama sama menyukai musik, “Take A Look Ahead” terbentuk atas dasar para personelnya yang amat menyukai musik dari sekedar hobi sampai serius menjalankannya. Awalnya ke lima orang ini sudah pernah sempat di dalam satu band yang di namai “Hologram” dengan selalu meng cover lagu-lagu dari “Muse”. tentu saja semakin bertambahnya umur makin kuatlah keinginan masing-masing personel untuk membuat musik yang mereka inginkan, sempat lost contact gara-gara beda sekolah dan kota namun berhasil reuni gara-gara situs facebook ini, mereka mengaku memang mempunyai kesukaan musik yang sama, namun punya cara dan jalan untuk mewujudkannya sendiri, seperti Pandu dan Rendi yang memang gemar musik-musik Techno dan Pop Punk, Rendi juga sempat tergabung dalam band “Mr.Flip Flap Flop” yang memainkan musik Folk Rock. Aldi yang lebih condong ke Post-Hardcore dan Metal, Lukman yang menggemari Muse dan musik-musik Japanesse Rock serta Feisal yang tidak suka mengkotak-kotakkan aliran musik yang condong ke Alternative Rock dan Pop ini. Saat ini project ini masih di kerjakan sendiri oleh Rendi, begitu juga aransemen lagu masih di kerjakan Rendi sendiri, sudah ada 1 demo yang di beri judul “My Impulsive” di akuinya dia sangat terpengaruh dengan band-band macam “Panic! At The Disco”, “Metro Station”, “Armada Groove” dan “Massive Attack”, musiknya Danceable dan Nge-Disco, pas banget buat mengehentakkan kaki di kala bosan, komentarnya sendiri. Untuk selanjutnya mereka berlima mungkin bakal mengerjakan materi bersama-sama untuk merilis sebuah mini album, target utama mereka adalah berhasil tembus 10 besar L.A Light Indifest, “karena disitu lah musik kami bisa di salurkan dan di dengar banyak orang, kami ingin menunjukkan sesuatu yang lain, mungkin udah banyak band yang membawakan musik seperti kami tapi tentu saja ada perbedaannya masing-masing, tujuan kami ga muluk-muluk asal musik kami di dengar dan di hargai itu udah lebih dari cukup” ungkap Rendi. Di deskripsikan musik mereka yang memang Rock Disco ini akan berlirik berbahasa inggris, “ada alasan mengapa kami memakai bahasa inggris di lagu-lagu kami, pertama memang beberapa dari kami ada yang menguasai bahasa tersebut, kedua tentu saja bahasa bukan kendala bagi bermusik, tapi kami ingin musik kami di dengar lebih jauh oleh kalangan di luar. Tujuannya ya menunjukkan bahwa di indonesia punya band yang memainkan musik seperti ini, ketiga kami membuat musik untuk semua kalangan. Jadi semua orang bisa menikmati dan memahami apa yang kami sampaikan, tentu saja orang-orang dunia sudah pandai berbahasa inggris. Tambah Rendi lagi. Harapannya bukan kepada popularitas, gelar rockstar atau uang. Musik sebagai wadah kepuasan bagi kami, menghibur orang dengan musik kami dan menyampaikan isi pesan dalam lagu kami itu udah cukup, makanya kami lebih memilih indie, selain emang jarang di ekspos infotaiment, ke mandirian itu sangat menyenangkan di dalam band indie tersebut.
Rabu, 05 Agustus 2009
Are you love Folk to??
Mungkin, lebih dari 80% di pikiran loe ketika ditanya mengenai Musik Folk, maka yang terbayang adalah Musik Folk Rock, seperti American Folk atau Country.
Bagi loe yang belum mengetahui, musik folk memilki arti yang sama dengan World Music atau Musik Etnik atau Country. Jika menilik kelahiran musik folk, yang jelas tidak bisa ditentukan dengan pasti kapan mereka lahir pertama kali. Karena hampir di setiap sudut tempat di dunia memiliki musik khas (musik ibu/musik etnik) yang sudah lama lahir turun-temurun di setiap tempat di dunia, yang entah sudah berlangsung berapa puluh-ratus generasi dalam tradisi bermusik di setiap daerah di penjuru dunia.
Musik Folk Rock bermunculan di wilayah Amerika, Kanada dan Inggris pada dekade 50 - 60an. Pada era 40an khas dengan hiasan Clean suara gitar elektrik, Kontra Bass, Mandolin, sampai akhirnya di tahun 60an trend memakai gitar dengan 12 senar seperti Roger McGuinn (The Byrds) atau George Harrison (Beatles, di tahun 1964-1965) dan Folk Rock memiliki khas yang sangat kental pada harmoni vokal yang rapat pada kalimat-kalimat dalam lagunya.
Folk Rock yang terkenal kepopulernya, banyak didukung oleh sentuhan Canadian Folk Rock (hasil percampuran American Folk dan Celtic Folk), seperti yang dibawa oleh Bob Dylan, Neil Young, Leonard Cohen, Joni Mitchel dan lain sebagainya.
Setelah tahun 1964 sampai menjelang era 70an musik ini baru berkembang di Inggris. Yang dikenal dengan pionir-pionir mereka seperti Beatles, Pentangle dan Faiport Convention. Musik Folk Rock khas Eropa biasanya mencampurkan aroma musik Folk Rock dengan Folk khas Eropa sendiri, seperti aroma dari Irish Folk, Scott Folk, Cornwall, dan Brittany Folk.
Dan puncak perkembangannya adalah ketika Folk Rock muncul di tengah dunia modern. Musik ini mulai pesat berkembang dan menjadi mainstream-populer di dunia saat itu pada dekade awal 60an sampai akhir 70an. Berasal dari percampuran kultur Folk Amerika, Eropa dipadu dengan clean gitar elektrik yang membawa harum baru di dunia musik. Mereka inilah bibit Folk Rock yang nanti memiliki penerus-penerus di tahun 50an sampai 60an. Di ujung era tahun 1930an sampai akhir 1940an, Amerika mengenal Almanac Singer, The Weaver dan Leadbelly. Konon katanya, mereka adalah nenek moyang dari Folk Rock.
Di tengah dekade 60an sampai tengah dekade 70an, Amerika Serikat. Folk Rock datang sebagai media ekspresi dari pergerakan kaum Hippie yang menjadi budaya populer. New York sebagai pusat Folk Rock-pun mengembangkan sayap dengan cepat ke penjuru dunia, dimulai dari Denver, San Fransisco, Poenix sampai ke penjuru Inggris. Berbeda dengan pembawaan di Musik Pop, Musik Folk Rock lebih menyentuh sisi realita manusia, fantasi hidup, pesan perdamaian, kecintaan pada alam, sampai berbicara mengenai revolusi dan warna kulit di lirik-lirik yang dibawa oleh para seniman Folk Rock.
Perkembangan Musik Folk Rock Modern Setelah Era 60an-70an
- Electrical Folk :
Berkembang di Inggris di akhir tahun 60an, terinfluens oleh musik klasik dan Tradisional Jazz. Perkawinan antara Clean Gitar dan eksperimen struktur pada musiknya. Pentolanan-pentolan yang membawa Elekrical Folk: Pentangle, Steeleye Span.
- Folk Punk :
Berkembangan dari musik folk dan Punk Rock. Berkembang di Inggris pada dekade 80an. Perkawinan antara khas lagu tradisional Irlandia, Folk Rock, dengan bahasan masyarakat modern dan hedonisme. Pentolan-pentolan yang membawa Folk Punk: Andrew Jackson Jihad, Chaptain Chaos, Against Me! dan lain sebagainya.
- Indie Folk :
Tidak jauh berbeda dengan Folk Punk, Indie Folk diambil dari kata Independent, yang tadinya banyak dikelola oleh label-label kecil untuk mendukung seniman-seniman Folk Rock dalam perkembangan bermusiknya. Terinfluens oleh 50’s-60’s Folk Rock, Eksperimental, Punk dan Indie Rock/Indie Pop. Berkembang di dekade 80’s sampai 90’s, perkembangan musik mereka lebih luas dan lebih progressive di banding perkembangan Folk Rock lainnya. Mereka adalah awal dari perkembangan musik yang kita kenal dengan Cutting Edge. Mereka melahirkan genre: Freak Folk, College Rock dan Psychedelic Folk. Pentolan-pentolan yang membawakan Indie Folk, seperti: Kukl (band pertama Bjork), Hayden, The Mountain Goat dan lain-lain.
- Folk Metal :
Berkembang pesat di wilayah Eropa atau wilayah Skandinavia dekade awal 90an, dan berkembang menjadi maensteam sejak awal masuk era tahun 2000an. Folk Metal adalah perkawinan Heavy Metal dan Folk di wilayah Eropa setempat. Metal Folk ini semacam: Celtic Metal (Musik Folk Celtic dipadu Heavy Metal), Oriental Metal (Heavy Metal yang berbau Arabic), Mittelalter Metal (berkembang di Jerman, biasanya khas dengan alat instrumental Bagpipe, Biola, Barrel Organ dan Mandolin).
Folk di Indonesia
Perkembangan Folk khas di Indonesia sendiri masih terjaga dengan mulai banyak penggemar dan bisa diterimanya musik tradisional yang dicampur dengan harum alat musik modern, menunjukkan suatu progress yang baik. Ditunjukkan pentolannya seperti: Vicky Sianipar, Discus, Navicula, Ubiet dan lain sebagainya. Tidak kalah dengan pendahulunya seperti: Krakatau atau Guruh Gipsy yang jaya pada era 70’an hingga 90’an.
Menggeser pengaruh bahwa Folk Indonesia identik dengan Iwan Fals, Ebiet G.A.D, Swami, Franky Sahilatua, Leo Kristi, Mukti-Mukti, Ary Juliant dan musisi-musisi lainnya. Ini adalah kemajuan yang sangat baik di era tahun 2000an. Ya, di Indonesia, untuk Folk yang bernuansa segar lainnya hari ini sedang mengalami peremajaan yang sangat baik.
Banyaknya bermunculan band-band indie yang mengusung tema-tema keseharian dan kritik yang dibalut bahasa yang baik dari musisi Folk yang muda. Ya, tidak lagi selalu dipegang oleh kaum Folk tua dan konsumsi orang tua. Seperti Sore, F.L.O.A.T, Cozy Street Corner dan kawan-kawan Folk muda di masing-masing daerah. Semoga bisa terus menyentil keadaan sekitar! Dan terus bereksplorasi.